Wednesday, January 25, 2012

Menyisir Rambut Dapat Membunuh Megan


Bagi remaja wanita, menata rambut adalah segala-galanya. Terkadang, mereka bisa melakukannya beberapa kali sehari. Namun bagi Megan Stewart (13), menyisir rambut bisa jadi hal yang mematikan. Tak hanya rambutnya, Megan juga tak boleh menyentuh balon karet atau baju hangat (sweater) berbahan polyester. Gadis ini mengidap kelainan yang menyebabkan kontak dengan listrik statis menjadi hal yang mematikan baginya.



Kondisi medis amat langka yang disebut Hair Combing Syncope ini baru didiagnosa  sekitar tiga tahun lalu. Bermula dari sang ibu, Sharon (41), saat menyisirkan rambut Megan. Tiba-tiba, putrinya itu pingsan dan bibirnya biru. “Saya mengira ia kena serangan (jantung), yang belum pernah ia alami. Kami memanggil paramedis dan benar-benar ketakutan. Saat diberi tahu, kami semua terkejut dengan kondisi Megan, apalagi dokter baru pernah mendengarnya sekali,” ujar Sharon kepada Mirror.

Kalangan medis menduga Megan mengidap kondisi aneh ini karena terlahir prematur dan mengalami komplikasi. Megan mengidap hernia diafragma yang menekan perutnya, sehingga hanya satu paru-parunya yang bisa tumbuh. Untuk mengatasi hal itu, ibunya menyisir rambut Megan dengan membiarkan rambutnya menggantung di sisi tempat tidurnya,hal ini dimaksudkan untuk menghindari risiko listrik statis. Rambutnya juga harus tetap basah saat disisir.



Hair Combing Syncope itu sendiri, juga dikenal sebagai pingsan, didefinisikan sebagai hilangnya kesadaran dan postur yang disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke otak. Dalam sebuah studi tahun 2009 di jurnal Clinical Pediatrics, University of Nevada School of Medicine peneliti mengidentifikasi 111 pasien yang Syncope dipicu dari rambut-perawatan.

Penyebab paling umum dari Syncope ini adalah pusing, mengantuk, perasaan lemah atau goyah dan bisa juga pingsan. Hal ini relatif umum terjadi, dengan persentase pria % dan wanita 3,5%  mengalami sebuah episode dari syncope pada satu titik dalam hidup mereka.



Megan Stewart sempat dirawat di Royal Hospital selama 18 bulan karena tak cukup kuat untuk pulang. Sindrom aneh itu juga memaksa Megan menjauhi listrik statis. “Meski begitu, ia gadis yang amat gembira dan penuh semangat. Ia mengalahkan segalanya,” ujar Sharon, didukung suami sekaligus ayah Megan, Ian. Dia bahkan telah mengadakan pengumpulan dana untuk Yorkhill pada 8 Oktober lalu. Sharon menambahkan: "Dia seorang gadis muda yang sangat bahagia dan ketika dia berada di rumah sakit, ada begitu banyak anak sekarat dan sangat sakit, jadi kami sangat senang dia sehat dan mampu menjalani hidupnya. Dia benar-benar kuat menghadapi segala rintangan,  Dia adalah keajaiban kecil"

No comments:

Post a Comment

Search This Blog

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...